New Media Review

Pada kesempatan kali ini saya akan memberikan review kepada berita dari salah satu media nasional Indonesia yaitu Kompas. Dalam artikel berikut ini akan memuat sebuah liputan mengenai situasi panas yang sedang terjadi di semenanjung Korea. Berita tersebut bersumber dari http://internasional.kompas.com/read/2017/10/28/12350711/as-ancam-kirim-militer-besar-besaran-jika-korut-pakai-senjata-nuklir .   
Artikel ini berjudul “AS Ancam Kirim Militer Besar-besaran jika Korut Pakai Senjata Nuklir”. Review ini akan dimulai dari segi judul. Judul artikel ini terdiri dari sepuluh kata yang cukup menjelaskan apa yang sedang terjadi dengan suasana politik luar negeri antara Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Korea Utara. Judul dalam artikel ini juga relevan dengan apa yang menjadi isi berita dalam artikel tersebut. Dari segi isi, tulisan dari sang penulis juga relevan untuk menjelaskan judul artikel. Tulisan ini juga mengandung 5W1H. Namun tulisan dalam artikel ini mengandung beberapa kalimat tersirat yang menggunakan tanda kutip seperti “pedang berharga” dan “musuh imperialis”, hal ini mengandung arti yang multitafsir bagi para pembacanya. Dari segi ilustrasi, berita ini memasang dua gambar. Gambar yang pertama adalah Menteri Pertahanan Amerika Serikat Jim Mattis yang sedang melakukan inspeksi terhadap para prajurit Marinir Amerika Serikat yang berada di Korea Selatan, sedangkan gambar yang kedua adalah foto dari sang supreme leader Korea Utara bersama para jenderalnya. Ilustrasi pertama dalam berita ini cukup menjelaskan dan memberikan gambaran kepada para pembaca mengenai apa yang sedang terjadi, apa yang akan terjadi dan apa yang menjadi isi berita. Namun ilustrasi yang kedua, menurut saya tidak terlalu relevan dengan isi berita dan bisa menimbulkan penafsiran yang terlalu luas. Kelemahan dari berita ini dari sudut pandang saya pribadi adalah terlalu banyak iklan yang menghiasi artikel ini sehingga mengganggu kenyamanan para pembaca dalam membaca artikel tersebut.  Dari segi font dan space artikel ini sudah cukup memanjakan para pembaca dengan font yang tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil, begitu juga space yang tidak terlalu lebar dan juga tidak terlalu mepet.
            Kesimpulannya dari review ini adalah artikel ini cukup memberikan penjelasan baik dari segi judul, isi tulisan maupun ilustrasi walaupun ilustrasi kedua memiliki kelemahan. Namun kelemahannya masih sama seperti media online pada umumnya seperti terlalu banyak iklan. Dari segi teknis penulisan artikel ini sudah memenuhi standard media online pada umumnya.

            Review ini bersifat opini pribadi penulis tanpa ada niat untuk menyudutkan pihak manapun.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Guru sang Revolusioner

Gambar
            6 Juni 1901, tidak ada yang spesial di hari itu, namun siapa sangka pada hari itu lahir seorang bayi yang akan menciptakan tonggak sejarah besar bagi negara yang saat itu bernama Hindia Belanda. Bung Karno, sosok presiden pertama republik Indonesia yang telah mengorbankan segenap jiwa dan raganya dalam berdirinya bangsa ini. Pemimpin yang sangat dicintai rakyatnya, tidak hanya itu, bahkan rakyat dari setiap negara yang dikunjunginya pun selalu berkumpul dan mengelu-elukan dirinya dalam setiap kunjungan kenegaraannya. Mendapat julukan sebagai “sang proklamator”, Soekarno telah melalui jalan terjal yang sangat panjang dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Dari lapas Banceuy hingga Sukamiskin adalah saksi bisu perjuangan Bung Karno muda di masa kolonial. Akhir masa kependudukan Jepang merupakan momentum besar bagi dirinya dalam perjuangannya untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang merdeka. Salah satu sumbangsihnya yang terbesar da...
Baca selengkapnya

Perang opini antar media dalam aneksasi Crimea

Gambar
Dalam setiap konflik yang terjadi dengan melibatkan antar negara, media menjadi sarana yang sangat diandalkan masyarakat guna memperoleh informasi mengenai berita aktual berkenaan dengan hal tersebut. Namun media juga berguna sebagai alat untuk menggiring opini publik dalam setiap permasalahan. Maka dari itu terdapat media independen dan non independen, dimana media non inpenden biasanya memuat berita yang cenderung mewakili pihak tertentu. Tidak terkecuali pula sebuah negara, dimana setiap negara memiliki media nasional yang dalam setiap beritanya juga mencerminkan representatif dari negara tersebut. Maka tak pelak jika satu negara dengan negara lainnya mengalami konflik sengketa, media nasional dari masing-masing negara itu pun saling berlomba-lomba untuk menyampaikan berita yang disampaikan ke masyarakat Internasional mengenai konflik yang terjadi berdasarkan perspektif dari masing-masing negara mereka. Hal ini terjadi ketika negara Russia melakukan aneksasi terhadap wilayah...
Baca selengkapnya