Peran media pada revolusi Mesir 2011
Di era digital yang semakin berkembang, tidak diragukan lagi
bahwa kemudahan masyarakat untuk mengakses informasi menjadi semakin mudah. Di
tengah masyarakat yang semakin sadar pula
akan situasi politik yang sedang terjadi, tak pelak peran media dalam
menyampaikan informasi berkenaan dengan hal tersebut menjadi sangat vital.
Media juga dapat dijadikan sebagai sarana dalam menyampaikan aspirasi. Salah
satu media yang paling banyak digunakan oleh masyarakat adalah media sosial.
Bahkan di banyak negara, suatu gerakan revolusi diprakarsai oleh sekelompok
individu yang menggunakan media sosial sebagai sarananya dalam mengorganisir
massa dalam jumlah besar. Bahkan beberapa pemimpin negara di belahan dunia
harus merelakan jabatannya akibat peran media yang menjadi salah satu faktor
penyebab gejolak politik di suatu negara.

Mari kita lihat contoh nyatanya. Saat revolusi Mesir terjadi pada tahun 2011, Facebook, Twitter dan YouTube memainkan peran yang sangat penting dalam revolusi tersebut yang berujung pada jatuhnya rezim pemerintahan Hosni Mubarak. Dimana hashtag #jan25 yang berasal dari tanggal revolusi itu terjadi yakni pada tanggal 25 Januari menjadi Trending Topics. Pada awalnya gerakan ini dipicu oleh kekerasan yang dilakukan kepolisian Mesir di bawah rezim Hosni Mubarak, dengan kematian serorang pemuda asal Alexandria bernama Khaled Mohamed Said akibat kekerasan yang dilakukan oleh kepolisian Mesir sebagai momentumnya. Walaupun sejatinya aksi ini adalah bentuk kegeraman rakyat Mesir atas berbagai krisis yang terjadi selama Hosni Mubarak menjabat sebagai presiden, seperti krisis ekonomi, politik, legitimasi, korupsi dll.
Perlawanan ini berawal dari gerakan
melalui grup Facebook yang dibentuk oleh seorang pemuda sekaligus aktivis
bernama Wael Ghonim sebagai aspirasi dan rasa solidaritasnya sebagai sesama
rakyat Mesir atas tindakan brutal ini melalui media sosial. Satu hal yang
mengejutkan terjadi, hanya dengan selang waktu dua menit setelah grup itu
dibentuk 300 orang langsung bergabung dengan grup tersebut. Hingga tiga bulan
setelahnya anggota dari grup ini mencapai 250.000 orang. Para anggota grup
facebook yang didirikan oleh Wael Ghonim ini menjadi salah satu dari sekian
banyak elemen masyarakat Mesir yang terlibat dalam revolusi di negara itu. Tanggal
25 Januari ini ditentukan oleh beberapa kelompok pemuda yang menjadikan tanggal
ini sebagai waktu demonstrasi secara besar-besaran karena pada hari itu juga
bertepatan dengan hari jadi kepolisisan Mesir. Hal ini dilakukan dalam
menyikapi tindakan kepolisian Mesir di bawah pemerintahan Hosni Mobarak yang
semakin hari semakin brutal. Berkat hashtag #jan25 yang dilakukan melalui media
sosial Twitter dan Facebook sebagai sarananya, seluruh masyarakat Mesir
tergerak untuk melancarkan aksi besar-besaran. Aksi tersebut meliputi
demonstrasi besar-besaran seperti long
march, menduduki tempat-tempat strategis dan pemogokan kerja. Karena peran
media yang masyarakat semakin mudah mengaksesnya, kabar tentang aksi revolusi
ini tersebar ke seantero Mesir dan menggerakan hati masyarakat mesir untuk
melakukan hal-hal serupa. Bahkan akibat peran media sosial yang sangat besar
dalam aksi yang berujung pada revolusi Mesir tersebut, pemerintah Mesir sempat
memblokir akses internet selama lima hari. Aksi masa besar-besaran ini terjadi
di Kairo yang menjadikan Tahrir Square sebagai pusat dari segala aksi masa di
kota tersebut dengan jutaan rakyat Mesir yang berkumpul di sana, Alexandria,
Mansoura, Suez serta kota-kota besar Mesir lainnya. Twitter dan Facebook yang
digunakan untuk menggalang massa dan menentukan lokasi demonstrasi serta
YouTube untuk mengabarkan berita tersebut kepada masyarakat Internasional. Apa hasil
dari aksi besar-besaran rakyat Mesir yang berawal dari gerakan media sosial itu?
Presiden Hosni Mubarak pun lengser dari jabatannya sebagai presiden Mesir. Tidak
hanya itu perdana menteri di kabinet Hosni Mubarak, Nazif dan Shafik pun
melakukan pengunduran diri. Setelah hasil yang didapat dari revolusi yang
dilakukan rakyat Mesir, konstelasi kekuasaan pada negara itu pun berubah.

Sumber
: www.tirto.id, New York Times, mystudentvoices.com,
Wikipedia
Ilustrasi
: Google
Cytho, pengambilan sudut ceritanya keren!
BalasHapusTapi...tlg sekali lagi baca dgn teliti deh. Media (bendanya) yg dijadikan utk merontokkan rezim Mubarak.
Sebetulnya ada media/jurnalis (lembaga/orangnya) yg ikut berperan.
Belakangan kantornya ditutup dan wartawannya ditangkap.
Baik sensei, setelah ini akan saya revisi lagi 😃
Hapus